Pendidikan dan pembangunan

 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pendidikan dan Pembangunan Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-mata hanya beruang lingkup pembangunan material atau pembangunan fisik berupa gedung, jembatan, pabrik, dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya pembangunan itu justru sangat ditentukanoleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah/spiritual, yang secara bulat di artikan pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan. Peranan Pendidikan Dalam Membangun Sumber Daya Manusia Pendidikan pada hakekatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi. Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA) meliputi enam komponen penting, yaitu: Pendidikan anak usia dini (PAUD) Pendidikan Dasar Pendidikan keaksaraan Pendidikan kecakapan hidup Kesetaraan dan keadilan gender Peningkatan mutu pendidikan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan 1)    Mengembangkan Teknologi Baru Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi baru. Lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan-badan Penelitian dan Pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik hasil pendidikan bekerja, dan menghasilkan berbagai teknologi baru. 2)    Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di bidang konstruksi yang menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik dan perusahaan. Pabrik-pabrik ini yang akan menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa. 3)    Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang-barang kebutuhan hidup dan jasa. Dengan demikian, adalah penghasil barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. 4)    Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya Orang-orang terdidik hasil pendidikan tidak hanya merevisi kebudayaan masa lampau, tetapi juga sekaligus individu-individu atau kelompok individu yang melakukan perbaikan dan penciptaan unsure-unsur budaya baru berdasarkan budaya lama yang telah dimilikinya. Mereka inilah yang memelihara dan memperbaiki nilai-nilai budaya dalam masyarakat. 5)    Konsumen Barang dan Jasa Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan. Sebagai konsumen, mereka merupakan konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya serta lebih kritis dalam menggunakan barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila dibandingkan dengan orang-orang yang tidak/kurang terdidik. Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya Menurut paham umumnya kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan dengan pembangunan ekonomi dan industri yang selanjutnya diaosiasikan dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan, jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi dan sejenisnya. Sedangkan hal yang mengenai sumber daya manusia tidak secara langsung terlihat sebagai sasaran pembicaraan. Padahal banyak bukti yang dialami oleh banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan di bidang ekonomi da industri yang di tandai oleh kenaikan GNP, lalu kenaikan volume ekspor dan impor sebagai indikator, ternyata tidak otomatis membawa kesejahteraan masyarakatnya.Pembangunan dalam arti yang terbatas pada bidang ekonomi dan industri saja beelumlah menggambarkan esensi yang sebenarnya dari pembangunan, jika kegiatan-kegiatan tersebut belum dapat mengatasi masalah yang hakiki yaitu terpenuhinya hajat hidup dari rakyat banyak material dan spiritual. Pembangunan ekonomi dan industri mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dan kebutuhan misalnya: kebutuhan akan sandangan, pangan, dan papan, tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan spiritual yang lain.Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang secara material cukup mampu, tetapi secara spiritual menanggung banyak masalah.Dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusia, yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk individua, makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk.Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang di bangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtiar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja. Ikhtiar ini disebut pendidikan.Jadi pendidikan mengarah ke dalam diri manusia, sedangkan pembangunan mengarah ke luar yaitu ke lingkungan sekitar manusia.Jika pendidikan dan pembangunan dilihat sebagai suatu garis proses, maka keduanya merupakan suatu garis yang terletak kontinu yang saling mengisi. Proses pendidikan pada suatu garis menempatkan manusia sebagai titik awal. Pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta mengangkat martabat manusia sebagai makhluk. Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat diliat. Ada jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil. Jika pembangunan di pandang sebagai sistem makro maka pendidikan merupakan sebuah komponen atau bagian dari pembangunan. Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat diliat pada beberapa segi : (a.)       Segi sasaran. (b.)       Segi lingkungan. (c.)       Segi jenjang pendidikan. (d.)       Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan. 1.         Segi Sasaran Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang di tunjukkan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi. 2.         Segi Lingkungan Pendidikan Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan. 1)     Lingkungan Keluarga Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral. 2)     Lingkungan Sekolah Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang telah di peroleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 3)     Lingkungan Masyarakat Di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal) perserta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur formal. 3.         Segi Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT) memberikan bekal kepada para peserta didik secara bersinambungan. 4.         Segi Pembidangan Kerja Atau Sektor Kehidupan Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain. Pembinaan dan pengenmbangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang di butuhkan. Orang orang dimaksud hanya tersedia jika pendidikan berbuat untuk itu. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional Pada bagian ini dikemukakan dua hal, yaitu: 1.    Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat dididik dan harus selalu dididik (demikian menurut Langeveld). Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dikarunia potensi untuk selalu menyempurnakan diri. Bisa dikatakan manusia hanya akan mengejar kesempurnaan agar dekat dengan kesempurnaan, tetapi tidak pernah akan menyatu dengan kesempurnaan itu sendiri.Persoalan tentangf bagaimana wujud manusia sebagai makhluk yang ingin menyempurnakan diri, tetapi yang tidak kunjung dapat sempurna itu, banyak dibahas oleh para filosofi di dalam bidang filsafat antropologi.Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan yang harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of social change (angen perubahan sosial) tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Strukturnya, kurikulum, pengelolaannya, tentang kependidikan mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut. 2.    Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama bertali erat, yaitu: a)    Hubungan Antar Aspek-aspek Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain, karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain.Meskipun aspek filosofi itu menjadi landasan tetapi tidak harus di artikan bahwa setiap terjadi perubahan filosofi dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain itu secara total. b)    Aspek Filosofi Keilmuan Aspek filosofi berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan nasional yang tentunya memberikan paluang bagi pengembangan sifat hakikat manusia yang bersifat kodrati yang berarti pula bersifat wajar. c)    Aspek yuridis Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.Tetapi kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya kebutuhan akan penyempurna sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan-kebutuhan baru tersebut. d)    Aspek struktur Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik. e)    Aspek kurikulum Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikulum berubah, maka kurikulum berubah pula. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di negara kita telah mengalami penyempurnaan dalam perjalanannya. 
  •  BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan Pendidikan mempunya misi pembangunan. Mula-mula membangun manusianya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya pembangunan. Pembangunan yang di maksud baik yang bersasaran lingkungan fisik mau pun yang bersasaran lingkungan social yaitu diri manusia itu sendiri Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan maka di harapkan lingkungannya akan terbangun dengan baik.Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya, lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan.Secara khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah pembangunan atas penyampurnaan sistem pendidikan itu sendiri. 3.2 Saran Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang peningkatan mutu pendidikan. Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan mutu sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pendidikan dan pembangunan"

Post a Comment